Welcome to my small world

Indonesia...
My country,Here I Live and I'll die.....

10 Des 2011

GOD.....WHAT'S WRONG ABOUT ME !!!!

  
Siang begitu menyengat,matahari membakar kulit dan hamparan aspal. Belantara kota begitu angkuh menatap dari tiap sudut kaca,mencemooh,menghina dan merendahkanku. Sesekali ku lihat kuda melotot dan meringkik ke arahku. Apakah salahku??  Lalu lalang tiada henti remaja dengan pakaian bersih dan menggendong tas punggung,tertawa riang sambil sesekali melihat sms di ponsel. 

Siang ini kembali ku lihat diriku,Tuhan apakah bahagia itu seperti mereka,sambil ku seka keringat di wajah dan leher ini,matahari terus saja menatap tanpa belas kasihan. Kembali ku lihat jam butut di tanganku.  "Ah,sudah 11.30,belum aja ada yang memanggilku. Sambil terus ku awasi setiap lorong gang,ujung pasar dan sepanjang trotoar. "Andai dealer tak banyak ngreditkan motor tentu nasipku tak seburuk ini,atau angkot yg kian bertambah aja" pikirku dalam hati.
Kembali ku seka keringat di keningku. "Ah,biasanya sesiang ini sudah ku bawa beberapa lembar uang lima ribuan,terus bagaimana ini,padahal besuk tanggal 20 hari terakhir membayar listrik,terakhir membayar SPP anakku" hatiku terus bergejolak. Detak jantungku terasa memburu,kegusaran terus bergayut. Ku lihat  arlojiku kembali.

Ku coba menunggu 5 menit lagi,biasanya jam 12.00  Ibu-ibu Pegawai keluar istirahat,nyari makan dan belanja sebentar ke pasar. Kuambil radio mini yang selalu setia menemaniku. Radio tua yang mungkin tak pernah di temui lagi saat ini,karena telah banyak MP3,MP4 atau radio box yang ada USB,Mini SD atau apalagi.
Namun ku tak mampu membelinya. Alunan lagu-lagu Dangdut kesukaan kaum sepertiku,yang dulu di anggap 'ndeso' dan milik kaum pinggiran. Ah biarkan saja, "Kemana...kemana...Dimana.."...lagu Ayu Ting ting mengalun,sesekali aku mengikuti lirik dengan suaraku yang parau,penjiwaan yang mendalam,dalam hatiku menjerit...

Tiba-tiba ku lihat di kejauhan,awan hitam menggelantung di langit,angin bertiup agak kencang membawa aroma hujan,"Tuhan beri hamba rezeki,"aku berdoa dalam hati. Hatiku kembali bergemuruh,akankan ku salahkan Tuhan?? Tidak!!  Aku harus berusaha,sebelum hujan itu menyerangku. 
Kembali ku pelototi tiap sudut jalan tak ada tanda-tanda rezeki itu menghampiriku....
Sebait doa ku ucapkan dalam hati,Demi anakku aku memohon,demi istriku aku meratap dan demi hidup ini ku jemput rezekimu Tuhan.....
Aku bangkit dan ku kayuh becak tua menyusuri lorong pasar,lorong kota,sudut kampung hingga halaman perkantoran....

Tak terasa matahari telah terbenam,lampu-lampu kota telah di nyalakan,Warung-warung kaki lima telah berjajar......Tetap ku kayuh becak tua ini hingga gubuk kecilku,kubayangkan istri dan anakku menyambutku,menggandengku menuju meja tua itu,berbagi nasi dengan lauk tempe dan ikan asin,tersenyum bahagia sambil ku ulurkan lembaran-lembaran rupiah untuk esok hari,hingga akan ku nyanyikan senandung lirih untuk anakku tercinta,hingga terlelap dalam pelukanku. Tak terasa air mataku menetes,di antara derasnya air hujan kota ini....

Tuhan,beri hamba rezeki......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar