Saya percaya bahwa saat terbaik setiap orang adalah ketika ia telah berjuang dengan sepenuh hati untuk sesuatu yang layak dan tergeletak kelelahan di medan pertempuran sebagai pemenangnya.
-Vince Lombardi-
Mungkin kita semua sepakat menjawab "sangat di butuhkan" ketika di tanya seberapa penting posisi frontliner di organisasi anda. Memang saya juga sangat setuju. Frontliner memang ada di setiap organisasi,departemen,lembaga ataupun sesuatu pekerjaan yg di kerjakan secara bersama atau tim. Semua organisasi baik orientasi laba atau non profit oriented pasti bersandar pada posisi ini. Frontliner adalah executor langsung di lapangan,sebagai pelaku program,pelaksana kebijakan dan berbenturan langsung dengan obyek. Banyak kebijakan bagus namun kurang berhasil karena eksekusi yg kurang tepat waktu. Namun ada program yg kurang tepat namun eksekutor mampu meng-improve mjd lebih berhasil. Ini semua tak lebih dari seni atau keunikan orang-orang yang menduduki posisi ini. Karena strategy,konsep ataupun kebijakan memuat tentang guidance pelaksanaan. Namun kita harus berusaha mengimplementasikan ke obyek dengan segala penyelarasan. Karena efek yg di timbulkan berbeda antara obyek satu dan obyek lainnya.Atau dengan kata lain beda orang beda tanggapan ,pemikiran dan kemampuan analisanya. Dan di sinilah segala permasalan harus bisa di pecahkan oleh frontliner (problems solving).
Namun keberhasilan atau kegagalan frontliner kurang begitu mendapat respon oleh konseptor,karena mereka memandang keberhasilan kebijakan adalah memang buah dari konsep mereka(conseptual skill) namun jika gagal ini adalah kegagalan frontliner (executor) kebijakan yg kurang mampu menjabarkan ke obyek. Namun tidak semua bisa di katakn begitu,karena tak jarang para pembuat kebijakan mengakui kelemahan dan tumpang tindihnya kebijakan yng membuat bingung executor dan obyek.
Ironisnya betapa pentingnya frontliner namun mereka juga yg kadang jadi elemen yg mudah utk di kurbankan.Misalnya pada lembaga bisnis,organisasi profit oriented ataupun pabrikasi. Ketika kondisi keuangan tidak stabil maka celah yang paling tepat adalah memangkasnya daripada memberdayakannya. Hal ini juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah setempat. Perundang-undangan ketenaga kerjaan yang kurang mampu meng akomodasi berbagai macam kepentingan. Tentunya kepentingan pengusaha dan pekerja yang bertolak belakang. Di sisi lain perusahaan menggunakan prinsip ekonomi sedangkan pekerja menggunakan prinsip kesejahteraan. Tentu saja tak akan ada titik temu tanpa adanya perundang undangan yang bisa meng akomodasi dua kepentingan ini.
Namun sebagai frontliner tentu kita tak boleh bersikap sebagai volunteer,karena sebuah tanggung jawab ada di pundak kita,ketika kita melihat hirarki tentu setiap garis stuktur organisasi menyoroti kita ,mengharapkan kita untuk menjadi yang terbaik,mengandalkan kita melaksanakan konsep mereka,menjadi pemutar roda bisnis,sebagai konsultan bisnis,representasi perusahaan,pemotivasi tim,colektor yang tangguh dan pengawas segala bentuk penyelewengan di lapangan,pencari info yg akurat,adminitrasi efektif dan efisien dan segudang tugas mulia lainnya. Berbahagialah atas kepercayaan itu.Melakukan yang terbaik karena hajat hidup orang banyak ada di tangan kita. Banyak departemen lain menunggu proses yang di awali dari aktifitas kita.
Semoga apa yang di katakan Mr Vince Lombardi dapat menjadi kenyataan....
Sukses ...
And i love my job......thank for your owner business,your director ,your manager,get your responbility and hurry back to your job.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar